Senin, 27 April 2015

Kentang Air Payau

Apa jadinya bila Dewa Laut Poseidon bersahabat dengan Dewi Panen dan Kesuburan Demeter? Hasilnya adalah Salt Farm Texel. Ya, jangan kaget, salt farm. Pertanian di pulau Texel yang terletak di Belanda bagian utara, mengolah lahan dengan kadar garam tinggi menjadi pertanian, dan menyiram tanaman dengan air laut yang diencerkan. Tidak tanggung-tanggung, salah satu hasil pertaniannya adalah kentang, yang merupakan satu dari lima makanan yang paling banyak dikonsumsi; selama ini diyakini, kelima makanan tersebut sangat tidak tahan terhadap garam. Kentang asal Texel ini berhasil mengalahkan 560 proyek lain dari 90 negara, memenangkan penghargaan prestisius Securing Water for Food Grand Challenge dari USAid.

Salinisasi adalah momok bagi pertanian. Secara global, >1 miliar hektar tanah menjadi percuma akibat salinitas, dan 50% lahan pertanian terancam oleh air garam. Ini khususnya jadi masalah besar di Belanda, yang negerinya terletak di bawah permukaan laut. Diperkirakan, 6,5% dari total lahan pertanian di Belanda akan terpengaruh oleh salinisasi tanah. Di masa depan, PBB mengestimasi bahwa dunia akan kehilangan sedikitnya 3 hektar tanah garapan/menit akibat salinisasi.

Kenyataan ini justru membuat ilmuwan Belanda Dr. Arjen de Vos dan pelopor pertanian organik Marc van Rijsselberghe melahirkan temuan inovatif: salt farm. Bagi de Vos, salinasi bukanlah masalah, melainkan kesempatan. Sedangkan Rijsselberghe sedikit menyesalkan, semua orang berkonsentrasi untuk mengubah air laut menjadi air segar, dengan biaya yang tidak sedikit. Sementara itu, ia dan rekannya ‘cukup’ menggunakan apa yang telah disediakan alam.

Rijsselberghe sadar, 1/3 bagian negaranya sensitif terhadap salinisasi. “Kita membangun tanggul dan memompa air keluar, dan merasa aman. Kita percaya, yang ada di luar tanggul tersedia untuk nelayan, dan di dalam tanggul untuk petani,” tuturnya. Menurutnya, sudah saatnya merubah pola pikir demi keberlangsungan produksi makanan. Ia terinspirasi dari selada laut yang tumbuh subur di tanah payau.

Marc van Rijsselberghe

Percobaan di Salt Farm Texel dimulai sejak beberapa tahun lalu. Ditanam ¼ acre kentang di 48 ladang uji, dan diirigasi dengan enam jenis air yang memiliki konsentrasi garam berbeda-beda. Dari 30 varietas kentang, didapatkanlah dua spesies hasil persilangan konvensional.

Kentang ‘air payau’ ini kaya akan komposisi mineral dan memiliki rasa yang unik. Namun jangan khawatir akan kandungan garamnya, karena sebagian besar garam yang diserap oleh tanaman, disimpan di daun. “Dibutuhkan berkilo-kilo kentang untuk melebihi rekomendasi asupan garam,” uajr de Vos. Berdasarkan pengamatannya, ia menemukan bahwa bila tanaman ‘diusik’ oleh garam, maka tanaman tersebut akan mengompensasinya dengan gula. Buah stroberi yang ditanamnya, memiliki rasa yang sangat manis.

Selada, bit, wortel dan bawang bombai adalah hasil pertanian lain dari Salt Farm Texel. Kentang Texel sudah bisa didapatkan di pasar lokal Belanda.

Proyek serupa tengah dikerjakan di Sindh (tando Allah Yar) dan Punjab (Okara), Pakistan. Benih kentang ditanam di beribu-ribu hektar lahan tidak produktif akibat perambahan air laut. Bila proyek ini berhasil dan kentang bisa beradaptaasi dengan iklim Asia, maka 250 juta orang yang hidup di dataran bergaram akan memiliki harapan akan ketersediaan pangan.

Yang lebih ambisius lagi bila berhasil ditemukan jenis rumput yang toleran terhadap garam. Ini akan sangat mengurangi konsumsi air segar yang digunakan untuk menyirami lapangan golf. “Alam telah memberikan bantuan. Hanya saja kita belum menyadarinya,” tutup Rijsselberghe.

Sumber:
http://www.saveourseeds.org/en/news/international/news/en/29893.html
http://modernfarmer.com/2014/12/salt-tolerant-potato/
http://www.saltfarmtexel.com/projects
https://www.unesco-ihe.org/news/salty-trip-north-exploring-cooperation-texel
http://news.xinhuanet.com/english2010/indepth/2011-08/22/c_131067024.htm
http://www.theguardian.com/science/2014/oct/18/humble-potato-poised-to-launch-food-revolution
http://censorbugbear-reports.blogspot.com/2010/07/first-salt-soil-potato-crop-success.html
http://tribune.com.pk/story/870626/agricultural-breakthrough-saline-land-yields-perfect-potatoes/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar